Sistem Kontrol Versi (VCS)
Version Control System (VCS) adalah sebuah sistem yang mencatat perubahan pada satu set file atau lebih dari waktu ke waktu, sehingga Anda dapat mengingat kembali versi tertentu di kemudian hari. Dalam konteks pengembangan perangkat lunak, ini adalah alat yang sangat penting untuk melacak setiap modifikasi kode, memungkinkan kolaborasi tim yang efektif, dan memastikan bahwa tidak ada pekerjaan yang hilang atau tertimpa.
Tujuan: Untuk membantu kita mengelola perubahan pada file (terutama kode program), memudahkan kerja sama tim, dan menyimpan riwayat semua revisi yang pernah dibuat.
Konsep Utama:
- Melacak Perubahan: Mencatat setiap kali ada yang mengubah file, siapa yang mengubah, kapan, dan apa saja yang diubah.
- Kolaborasi: Memungkinkan banyak orang bekerja di file yang sama secara bersamaan tanpa saling menimpa pekerjaan.
- Riwayat & Kembali ke Versi Lama: Menyimpan semua riwayat perubahan, jadi kita bisa melihat versi sebelumnya atau kembali ke versi tertentu jika ada kesalahan.
- Percabangan (Branching) & Penggabungan (Merging): Memungkinkan kita membuat "jalur" pengembangan terpisah untuk fitur baru atau perbaikan bug, lalu menggabungkannya kembali ke jalur utama.
- Penyelesaian Konflik: Memberikan alat untuk menyelesaikan masalah jika ada dua orang yang mengubah bagian yang sama dari file dan perlu digabungkan.
Jenis-jenis:
- VCS Terpusat (CVCS): (Contoh: SVN, CVS)
- Ada satu server pusat tempat semua file disimpan.
- Lebih mudah diatur awalnya.
- Jika server rusak, semua pekerjaan bisa terhenti; butuh koneksi internet.
- VCS Terdistribusi (DVCS): (Contoh: Git, Mercurial)
- Setiap orang punya salinan lengkap dari semua file.
- Lebih aman jika server pusat rusak; bisa bekerja offline.
- Awalnya mungkin sedikit lebih sulit dipelajari.
Manfaat:
- Mencegah kehilangan data dan penimpaan yang tidak disengaja.
- Membuat kerja sama tim lebih lancar dan integrasi kode lebih mudah.
- Memungkinkan kita mencoba fitur baru tanpa merusak proyek utama.
- Membantu menemukan dan memperbaiki bug dengan cepat karena tahu kapan perubahan itu dibuat.
Scrum vs. Kanban
Scrum dan Kanban adalah dua kerangka kerja (framework) populer dalam metodologi Agile yang digunakan untuk mengelola dan mengembangkan produk, terutama dalam pengembangan perangkat lunak. Keduanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan kemampuan tim untuk merespons perubahan, namun mereka memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengatur alur kerja dan tim.
Tujuan: Menjelaskan perbedaan utama dan kapan menggunakan dua metodologi Agile yang populer ini untuk mengelola proyek, dengan fokus pada cara kerja, peran, dan perencanaan mereka.